Sedimentologi: Litostratigrafi dan Biostratigrafi

LITOSTRATIGRAFI

Litostratigrafi merupakan .cabang ilmu stratigrafi berdasarkan karakteristik litologi. dan hubungan stratigrafinya. Litologi yang diamati ketika melakukan observasi di lapangan meliputi jenis batuan, kenampakan fisik batuan seperti warna, mineral, komposisi, dan ukuran butir, struktur geologi, dan gejala lain pada tubuh batuan. Kandungan fosil juga harus diamati apabila terdapat pada tubuh batuan, karena merpakan salah satu komponen batuan.

Litostratigrafi memiliki tingkatan satuan dari kecil ke besar, yaitu:

  1. Perlapisan merupakan bagian dari anggota.
  2. Anggota adalah bagian dari suatu formasi. Tingkat penyebarannya tidak melebihi penyebaran formasi.
  3. Formasi adalah satuan dasar dalam pembagian satuan litostratigrafi yang secara litologi dapat dibedakan dengan jelas dan dengan skala yang cukup luas cakupannya untuk dipetakan dipermukaan atau ditelusuri dibawah permukaan. Formasi dapat terdiri dari satu litologi atau beberapa litologi yang berbeda, dengan ketebalan antara satu hingga ribuan meter.
  4. Kelompok/Grup adalah satuan litostratigrafi yang terdiri dari dua formasi atau lebih yang memiliki keseragaman ciri litologi.
  5. Supergrup adalah kombinasi dari beberapa kelompok.

Litostratigrafi berguna untuk menentukan korelasi atau hubungan stratigrafi antara satuan di atas dengan satuan di bawahnya, dan dengan satuan litologi lainnya.

BIOSTRATIGRAFI

Biostratigrafi merupakan cabang ilmu stratigrafi yang bergantung pada zonasi fisik biota, baik dalam ruang dan waktu, dalam rangka membangun posisi stratigrafi relatif (yaitu tua, muda, dan umur yang sama) dari batuan sedimen antara daerah geografis yang berbeda. Biostratigrafi menggunakan fosil sebagai alat untuk menentukan korelasi stratigrafi. Tujuan dari biostratigrafi adalah dengan menggunakan fosil dalam tubuh batuan untuk membentuk korelasi antara waktu yang sama pada stratigrafi batuan. Kehadiran spesies fosil tertentu pada dua daerah geografis menunjukkan batuan yang mengandung fosil yang sama terendapkan pada waktu yang sama. Contohnya: satu section batuan pada daerah yang sama memiliki litologi berupa batulempung dan batunapal, sedangkan section lainnya berupa batugamping. Namun apabila kandungan fosil yang terdapat pada kedua section tersebut sama, maka diperkirakan terbentuk pada waktu yang sama.

Biostratigrafi memiliki tingkatan satuan dari kecil ke besar, yaitu:

1. Zonula

2. Sub-Zona

3. Super Zona

Perbedaan antara Litostratigrafi danm Biostratigrafi

  • Penggolongan lapisan-lapisan batuan pada litostratigrafi didasarkan pada ciri-ciri fisik batuan dan litologi tanpa memperhatikan waktu atau kandungan fosil,  sedangkan penggolongan lapisan-lapisan batuan pada biostratigrafi didasarkan pada kandungan dan penyebaran fosilnya yang memiliki ciri-ciri khusus
  • Tingkatan satuannya. Pada litostratigrafi, tingkatan satuannya dari besar ke kecil meliputi Kelompok – Formasi – Anggota – Perlapisan, sedangkan pada biostratigrafi, tingkatan satuannya dari besar ke kecil meliputi Super Zona – Sub-Zona – Zonula

Jenis Stratigrafi

Tingkatan Satuan Stratigrafi

Litostratigrafi Supergroup

Kelompok

Formasi

Anggota

PerlapisanBiostratigrafiBiozonasi

Assemblage Zone

     Range Zone

     Acme Zone

     Internal Zone

     dll.

Fasies merupakan kombinasi antara beberapa tubuh batuan yang dilihat dari litologi, geometri, struktur sedimen, struktur biologi, dan arus purbanya. Aspek fasies tersebut memperlihatkan kenampakan yang berbeda dari tubuh batuan yang ada di atas, di bawah, dan di sekelilingnya.

Data yang digunakan untuk menganalisis dan menentukan lingkungan pengendapan dengan litostratigrafi dan biostratigrafi salah satunya berasal dari fasies sedimen, yang terdiri dari beberapa interpretasi data, yaitu:

1. Geometri

2. Litologi

3. Paleontologi

4. Struktur Sedimen

Terdapat beberapa istilah yang digunakan dalam konsep fasies ini, yaitu:

  1. Lithofacies yang memperlihatkan karakteristik suatu litologi batuan dilihat dari proses fisika dan kimia yang aktif pada waktu pengendapan sedimen. Hal ini dapat diketahui dari keterdapatan struktur sedimen yang ada pada tubuh batuan yang tersingkap.
  2. Biofacies yang memperlihatkan kehadiran flora dan fauna
  3. Ichnofacies yaitu struktur fosil yang terekam dalam sedimen atau substrat lainnya oleh aktivitas organisme pada masa lampau.

Kombinasi antara lithofacies, biofacies, dan ichnofacies menyusun fasies-fasies sedimen, yang nantinya akan digunakan untuk merekonstruksi lingkungan pada saat pengendapan sedimen. Sebagai contoh, struktur sedimen wave ripples pada lithofacies, keterdapatan hermatypic corals pada biofacies dan ichnofacies menunjukkan bahwa sedimen terendapkan di air laut yang dangkal.

Seilacher Ichnofacies

Gambar 1: Distribusi Ichnofasies Laut Dalam (klik untuk memperbesar)

Biofacies pada Trilobita

Gambar 2: Biofasies pada Trilobita (klik untuk memperbesar)

Geometri Fasies Hubungan Litostratigrafi

Gambar 3: Geometri Fasies / Hubungan Litostratigrafi (klik untuk memperbesar)

Source: Slide of “Stratigraphy: Concepts Related to Subdivision of Rock Record”

Daftar Pustaka

Davis, Jr., R.A., 1992. Depositional System: An Introduction to Sedimentology and Stratigraphy, 2nd ed. New Jersey: Prentice-Hall.

Surjono, S.S. Sedimentologi. 2009. Jurusan Teknik Geologi Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada

Slide of “Stratigraphy: Concepts Related to Subdivision of the Rock Record”

http://sedimentologidanstratigrafi09.blogspot.com/2012/07/sedimentologi-dan-stratigrafi.html

http://en.wikipedia.org/wiki/Lithostratigraphy

http://en.wikipedia.org/wiki/Biostratigraphy

Tentang Try Andrian

Just another earth creature who loves novels, fictional books, comics, and biographies. An energetic man who loves watching movies and TV Series (especially Glee and Modern Family), and love his family and friends...
Pos ini dipublikasikan di Geologi, Sedimentologi, Stratigrafi dan tag , , . Tandai permalink.

Tinggalkan komentar