Mineralogi Optik: Cara Deskripsi Mineral pada Nikol Sejajar

Cara deskripsi mineral pada Nikol Sejajar

Pada posting sebelumnya mengenai Perbedaan antara Nikol Sejajar dan Nikol Bersilang, pembahasan selanjutnya adalah cara deskripsi pada nikol sejajar. Secara umum sifat-sifat optik yang dapat diamati dengan menggunakan Nikol Sejajar terbagi menjadi dua, yaitu:

  • Sifat-sifat optis yang berhubungan dengan sumbu-sumbu kristalografi, seperti bentuk, belahan, pecahan, dan retakan.
  • Sifat-sifat optis yang berhubungan dengan sumbu-sumbu sinar pada kristal, seperti warna, relief, pleokroisme, dan relief.

Selain sifat-sifat optis diatas, ada pula sifat-sifat optis lain yang dapat dideskripsi, seperti bentuk mineral, ukuran mineral, inklusi, dan ketembusan cahaya.

Ketembusan Cahaya

Berdasarkan sifatnya terhadap cahaya, mineral-mineral terbagi menjadi tiga  jenis, yaitu

  • Mineral yang tembus cahaya (transparent)
  • Mineral yang tidak tembus cahaya (opaque)

Apabila dilihat di bawah mikroskop, mineral transparent akan berwarna bening dan cerah, sedangkan mineral opaque kenampakannya di bawah mikroskop berupa butiran berwarna hitam, dimana cahaya tidak menembus mineral.

Ukuran Mineral

Ukuran mineral dapat ditentukan dengan cara melihat besar medan pandang yang terlihat, kemudian memperkirakan besar mineral yang terlihat. Besarnya medan pandang dapat diukur dengan menggunakan mistar dan meletakkannya di bawah lensa, kemudian lihat garis-garis satuan millimeter pada penggaris yang terlihat di bawah lensa okuler. Apabila besar medan pandang adalah 4 mm, dan ukuran mineral hingga setengah dari medan pandang, maka dapat diperkirakan ukuran mineral adalah 2 mm. Hal ini lebih mudah dilakukan apabila telah difasilitasi oleh lensa okuler berskala. Ukuran mineral dapat ditulis dalam mm atau cm

Bentuk Mineral

Pengamatan bentuk mineral dilakkan dengan melihat atau mengamati bidang batas / garis batas pada mineral. Bentuk dari mineral terbagi menjadi tiga golongan, yaitu:

  • Euhedral, apabila suatu kristal dibatasi oleh bidang kristal itu sendiri. Biasanya terdapat pada mineral yang sifatnya monomineral. Untuk jenis euhedral terbagi menjadi dua, yaitu tabular  atau prismatic.
  • Subhedral, apabila suatu kristal dibatasi oleh sebagian dari bidang-bidang kristalnya sendiri.
  • Anhedral, apabila suatu kristal tidak dibatasi oleh bidang-bidang kristalnya sendiri.

 atas, kristal subhedral piroksen anhedral hornblende, bawah kristal euhedral subhedral anhedral pada piroksenGambar : (Atas) Bentuk Kristal Subhedral pada Piroksen dan Anhedral pada Hornblende. (Bawah) Bentuk Kristal Euhedral, Subhedral dan Anhedral pada Piroksen

 

Belahan

Belahan merupakan kecenderungan suatu kristal untuk membelah dalam arah tertentu. Belahan pada mineral dapat dilihat kenampakannya berupa garis-garis seperti sayatan yang teratur dan menerus pada arah tertentu pada bidang belahannya. Suatu mineral tertentu dapat terdiri dari satu belahan, dua belahan, tiga belahan, empat belahan, enam belahan, atau tidak ada belahan sama sekali. Untuk mineral muskovit umumnya memiliki belahan satu arah, mineral kuarsa tidak memiliki belahan, hornblende dan biotit umumnya memiliki dua belahan, dan kalsit memiliki tiga belahan. Namun karena pengamatan di bawah mikroskop sedikit sulit diamati untuk mineral yang memiliki tiga belahan karena kenampakannya yang dua dimensi, maka umumnya mineral kalsit hanya dideskripsi memiliki dua belahan.

Pecahan

Pecahan merupakan kecenderungan suatu mineral untuk pecah. Pecahan pada mineral terbagi menjadi dua, yaitu even dan uneven. Kenampakan pecahan pada mineral di bawah mikroskop polarisasi dapat dilihat berupakan retakan dengan warna yang tidak tembus cahaya. Pecahan dapat memotong arah belahan ataupun sejajar dengan arah belahan suatu mineral.

Warna

Kenampakan warna yang terlihat pada suatu mineral atau batuan pada hand specimen hasilnya akan berbeda dengan kenampakan yang terlihat di bawah mikroskop polarisasi. Suatu mineral atau batuan pada hand specimen yang berwarna bening atau pucat, apabila dilihat di bawah mikroskop maka kemungkinan mineral atau sayatan dari batuan tersebut akan terlihat berwarna. Umumnya pengamatan yang dilakukan pada Nikol Sejajar menunjukkan warna yang homogen pada seluruh bagian mineral.

Pleokroisme

Pleokroisme merupakan perubahan warna pada mineral apabila meja objek pada mikroskop diputar. Untuk mineral-mineral yang memiliki sistem kristal isometrik, apabila dilihat di bawah mikroskop dan meja objek diputar, maka kenampakannya akan sama dan warna tidak berubah. Berbeda dengan sistem kristal selain isometrik, apabila meja objek diputar maka warna akan berubah. Perubahan warna tersebut akan terlihat dua atau tiga warna yang berbeda tergantung pada sayatan mana yang akan diamati. Pleokroisme dapat ditentukan nilainya, yaitu rendah, sedang, atau tinggi.

 Relief

Relief menunjukkan tinggi rendahnya bidang batas kristal. Relief kristal akan tinggi apabila bidang batas kristal terlihat tegas dan di bawah mikroskop, serta permukaannya yang kasar. Untuk relief sedang kenampakannya terlihat dari bidang-bidang batas yang tipis dan permukaannya yang cukup halus, dan relief rendah kenampakan bidangnya tidak terlihat jelas.

Inklusi

Inklusi merupakan mineral pengotor atau material asing yang terkumpul pada permukaan mineral yang tertangkap di dalam kristal. Inklusi dapat berupa mineral-mineral berukuran kecil yang berbeda jenis, atau dapat berupa mineral impurities dari magma. Inklusi dapat diamati di bawah mikroskop Nikol Sejajar apabila terdapat perbedaan antara mineral utama dengan inklusinya, seperti perbedaan warna, perbedaan batas kristal, dan perbedaan relief.

Indeks Bias

Harga indeks bias tergantung dari sistem kristal yang terdapat pada suatu mineral. Untuk mineral dengan sistem isometric, hanya terdapat satu harga indeks bias (zat isotropik), sedangkan untuk sistem kristal selain isometric terdapat lebih dari satu harga indeks (zat anisotropik).

Indeks bias pada pengamatan mikroskop dengan Nikol Sejajar ditentukan dengan perbandingan nilai indeks bias mineral yang diamati dengan indeks bias balsam Kanada yang merekatkan mineral pada kaca preparat. Caranya adalah dengan mendekatkan meja mikroskop ke arah lensa. Apabila ketika meja mikroskop didekatkan dan mineral tampak membesar dari sebelumnya, maka indeks bias mineral < indeks bias balsam. Sebaliknya, apabila tampak mengecil, maka indeks bias mineral > indeks bias balsam.

Nama Mineral

Setelah mendeskripsi semua sifat-sifat optis yang penting dalam deskripsi mineral optik secara Nikol Bersilang, haruslah menulis nama mineralnya, agar dapat mengetahui sifat-sifat optis dari mineral-mineral tertentu.

Daftar Pustaka

Judith, B., Hadi S., Soekardi. 1981. Diktat Kuliah Mineral Optik. Yogyakarta: Pusat Penerbit Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada

http://opticalmineralogy.com/the-silicates-mineral-class/biotite/

Tentang Try Andrian

Just another earth creature who loves novels, fictional books, comics, and biographies. An energetic man who loves watching movies and TV Series (especially Glee and Modern Family), and love his family and friends...
Pos ini dipublikasikan di Geologi, Mineralogi Optik dan tag , . Tandai permalink.

Tinggalkan komentar